Kamis, 03 November 2011

Specials Happened (Little Holland of Indonesia)

 Aku yakin, setiap perjalanan akan terasa memorable jika di bumbui aneka kejadian yang menjengkelkan. Dan aku jadi merasa bodoh kalau aku mengingat-ingat kejadian annoying waktu aku bertetirah.

***

Kejadian dimulai dari terminal Giwangan di Jogja. aku dengan bodohnya memilih bus ekonomi untuk pergi ke Semarang. Karena tergiur dengan tarif murah, akhirnya aku masuki bis ini. Memang perjalanan sempat terasa nyaman karena interior bis yang cukup cozy, walaupun di beberapa sudut, dinding-dinding bis mulai berkarat. Ternyata, kenyamanan ini tidak bertahan lama, karena penumpang harus di oper ke bis lain yang sudah menunggu. 
kami para penumpang dipaksa berdesak-desakan di dalam bus. Supir bus yang ugal-ugalan, ditambah bau solar membuat aku harus menelan muntah yang mendesak ingin keluar. 
Sampai di terminal magelang, kami(penumpang) kembali di oper ke bus lain. aku kali ini bisa bernafas lega karena kondisi bus kali ini lengang, hanya 10 penumpang di dalam. Walau merasa lega, tapi inilah awal dari kesialanku di Semarang.

***

Shit! itulah gumaman dalam hatiku ketika sampai di Semarang. Bukan apa-apa, tapi sampai di terminal Terboyo semarang, kondisi terminal telah sepi. Ya jelas, orang sampainya juga jam 11 malam. Memang, jika diangan-angan, jogja-semarang hanya butuh waktu 3 jam, tetapi, kali ini aku menempuh 6 jam perjalanan. Kondisi ini pula yang membuat aku harus tidur di terminal. 


***

Nyamuk jancuk!  terminal memang dirancang bukan untuk tidur, tak heran kalau malam, binatang malam selalu singgah ke tempat seperti ini. hal inilah yang membuat aku tidak pernah betah tidur di tempat umum. berbekal tanya-tanya para kernet bus, aku memutuskan mencari kendaraan umum untuk mengantar ke penginapan murah. tersebutlah kata daiasu, sebuah kendaraan umum satu-satunya yang hidup 24 jam. tapi, sampai di depan terminal, tidak ada kendaraan yang di maksud. bahasa tubuhku yang kebingungan ternyata berhasil di baca oleh sopir taksi yang sedari tadi teriak-teriak mencari penumpang.
Aku yang sudah capek, kemudian minta di hantarkan kepenginapan murah. "wah jauh mas, kira-kira 50 ribu mas!" kata sopir yang tampak tak ada belas kasihan. "masak 50 ribu pak? 15 ribu lah.." aku menyambar bak iblis yang sedang tawar menawar. "wah, ngawur mas..35 lah." si sopir tertawa jengkel. "yowis lah! tapi sampai penginapan ya pak!" akhirnya aku menyerah. di sepanjang jalan dia menceritakan sejarah kota semarang, aku yang sudah ngantuk, jelas tidak mendengarkan apa yang diomongkan.
tak berapa lama, sampai di sebuah hotel mewah. aku yang seketika itu juga tersontak kaget, melihat gedung 8 lantai. "pak, yang murah aja pak!" teriakku dengan nada kaget. "ya disini mas hotel di semarang! gak ada  yang murah!, kalau mau murah ya tidur di tugu muda. disana kamu bisa tidur gratis! plus adem lagi!" kata si bapak dengan nada menyeru. "yah wis, di sana aja pak, tapi sepi to pak?" tanyaku yang sudah tidak yakin dengan sopir bang*at ini. "sepi mas, disana juga banyak yang tidur mas!" si bapak meyakinkan. Selang 3 perempatan si sopir ngomong lagi "tapi kalau malam minggu disini ramai mas, malah gak bisa tidur!". Woladala... ngapain kesini cuk!  akhirnya aku turun di tugu muda ini. "nyoh cuk!" aku menyerahkan uang 35 ribu, yang menjadi haknya, walaupun sopir bang*at itu telah curang. akhirnya, aku menghidupkan mp3 di saku, dan tecetuslah lagu PATIENCE dari Gun 'n Roses. Sedikit  teringat dengan yang dirumah. hehe.

"Shed a tear 'cause I'm missing you

I'm still alright to smile
Girl, I think about you every day now
'Was a time when I wasn't sure
But you set my mind at ease
There is no doubt you're in my heart now
Sad woman take it slow
It'll work itself out fine
All we need is just a little patience
Sad Sugar make it slow
And we'll come together fine
All we need is just a little patience"


***

bukannya bisa tidur, di tugu muda malah dipenuhi oleh para pemuda-pemuda bermotor dengan celana jeans pensil yang sibuk mencari jodoh. oh..no. penderitaanku malam ini memang belum berakhir. Perut yang tadi meronta belum juga mendapat harapan. Tapi, Tuhan memang menolong hambanya yang backpacking!  terbukti, aku menemukan angkringan walaupun dengan menu nasi bungkus yang sudah dingin. Ditemani segelas teh hangat membuat hati dan pikiran yang dari tadi jengkel sudah mereda. Lagu "Last Cigarette" cocok sudah menutup segelas teh hangat yang sudah beranjak habis.

***
mengeluh memang aku akui tidak menyelesaikan masalah. akhirnya aku kembali berjalan menuju tempat terdekat. Yap, stasiun, aku tidur di stasiun Poncol semarang. daripada nasib terkatung-katung di jalan, akhirnya aku memutuskan tidur di stasiun bersama penumpang lain. keadaan disana cukup ramai. lagu "Light of  The Moon" cocok untuk menutup hari sial sambil melihat bulan yang perlahan turun ke ufuk barat sambil merefleksikan tentang hari itu. aghh..


***

yap.. itulah sedikit "special happened" saat berada di semarang. walaupun terasa menjengkelkan, tapi suatu ketika kalian akan tertawa geli saat mengingatnya kembali. 

Jogjakarta, 3 November 2011
Ditutup dengan : Dialog dini Hari "Rehat Sekejap"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar