Jumat, 04 November 2011

All You Have To Do Is Take The First Step, bener toh?





" semua yang harus kamu lakukan adalah berbuat satu langkah pertama!
kalau hanya di angan tak akan ada perubahan. toh kalau sudah berbuat tapi gagal,
 setidaknya kau telah membuktikan kalau dirimu itu laki! 
dan kamu tak akan menyesal lagi walaupun pernah gagal!"
 entah, setan apa yang baru saja merasuki tubuh teman saya itu.
 kata-katanya tak beda jauh dengan Bung Tomo saat berpidato. 
membuat kami berdua bersemangat.

(saat pembicaraan penting di beranda rumah)





Hujan baru saja selesai "ngroyok" wilayah jogja dan sekitarnya, itu juga yang membuat saya bangun dari tidur siang. Baru sempat mengusap mata, seorang berperawakan tinggi,cungkring dengan potongan rambut layaknya seorang perlente, baru saja menstandarkan motor supra X keluaran terbarunya. Lanjut, saya menghampiri orang itu, sambil "mengumpulkan nyawa" yang tadi pada "meransel" entah kemana. benar saja, dia adalah teman waktu di smp. dengan pandangan khas nya, dia mengutarakan pendapat mengapa dia kesini (rumah saya). 

Saya sudah menduga, lelaki lajang ini pasti menanyakan tentang apa yang dia rasakan. Pembicaraan kami terdengar tidak seperti lelaki tulen. ditambah dengan suasana sehabis hujan, membuat pembicaraan kali itu terasa sendu. oya, waktu itu kami bertiga bersama teman saya satu lagi yang turut menjadi "tentor" dalam masalah ini.
Dia menjelaskan dengan gamblang tentang masalah yang dia hadapi. Masalah asmara yang selalu dihadapi manusia ababil (saya juga) di era abad 21 ini. tapi belum sampai ke inti permasalahan, ia menyudahi pembicaraan itu dengan menyeruput segelas teh hangat yang saya buat. Saya dan teman saya yang sudah penasaran mencoba memancing dengan pertanyaan-pertanyaan seputar masalah itu. tetap saja, hal itu tidak berhasil. akhirnya kami pura-pura menyerah dan mengakhiri tali pembicaraan dengan berganti topik lain, tapi masih bertema hopeless. 

Ditengah pembicaraan kami, saya sedikit menyindir teman saya. bukan saya kalau gampang menyerah, dengan berbagai sindiran "pedas" akhirnya dia mau membeberkan inti masalahnya. ternyata dia sibuk mengejar-ngejar seorang wanita priyayi cantik. tapi sayang, hanya berani diangan saja. tak ada langkah konkrit yang dibuat. oh.. sayang sekali memang. Tiba-tiba teman saya satunya menyeletuk : " semua yang harus kamu lakukan adalah berbuat satu langkah pertama!, kalau hanya di angan tak akan ada perubahan. toh kalau sudah berbuat tapi gagal, setidaknya kau telah membuktikan kalau dirimu itu laki! dan kamu tak akan menyesal lagi walaupun pernah gagal!" entah, setan apa yang baru saja merasuki tubuh teman saya itu. kata-katanya tak beda jauh dengan Bung Tomo saat berpidato. membuat kami berdua bersemangat.

Dengan semangat membara, akhirnya teman saya memulai langkah pertama dengan meng invite pin Blackberry si wanita. Saya sedikit iri dengan teman saya yang sedari tadi memegang blackberry, si gadget para priyayi. "Andai saja aku punya barang itu, dapat ku taklukan dengan mudah para wanita-wanita itu!" gumamku sedikit meninggikan hati. saat itu juga lah membuat saya teringat saat  mengejar-ngejar seorang wanita cantik dengan mengirimkan puisi yang diambil dari lyric "Have you Really Love a Woman" milik Bryan Adams. dan saat itu juga saya di terima. Unforgetable moment lah!

berakhirlah percakapan kami seiring dengan menyusutnya segelas teh hangat yang telah menjadi dingin. disertai suara petir yang menandakan akan turunnya hujan besar. Disetarterlah motor teman saya dan segera menancapkan gas melaju di jalanan berair ke arah utara.

Sekian...          

Jogjakarta, 4 November 2011
sambil mendengarkan : Endah & Rhesa "when  you love someone".

1 komentar: