Selasa, 03 Januari 2012

Resolusi 2012 : Tentang Literasi Informasi Di Pedesaan

Jika boleh saya menuliskan resolusi tahun 2012, yang ingin saya tulis pertama adalah kemelekan informasi di daerah terpencil di seluruh Indonesia. Karena dengan masyarakat desa yang melek informasi, akan tercipta pondasi yang kokoh, untuk mengembangkan potensi desa mereka ke mata dunia. Sehingga desa mereka akan berkembang dengan baik.


Untuk mencapai ke jenjang ini, tentu perlu ada langkah yang dilakukan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah membangun rumah edukasi berbasis internet. Jika membangun perpustakaan atau rumah buku, pasti sudah biasa, tetapi jika dibuat rumah edukasi yang berisi beberapa baris komputer, lalu komputer tersebut terhubung dengan jaringan internet, tentu masih jarang di Indonesia. Jika kita biasanya menyimpulkan informasi dengan cara membaca satu cetakan buku, dengan internet kita hanya tinggal mengetik kata kunci yang diinginkan dan kita akan segera mendapatkannya. Hal itu sungguh menghemat waktu pengguna internet.

Resolusi saya yang selanjutnya adalah menggalakan program "sarapan Informasi". Khususnya sarapan informasi di pedesaan. Yaitu dengan mencari informasi sebelum melaksanakan kegiatan sehari-hari. Mencari informasi tentu saja lewat rumah edukasi internet itu. Masyarakat dibebaskan mencari informasi apa saja di dalam internet, hingga akhirnya mereka mengerti informasi apa tentang hari ini.

Selain itu, anak-anak di pedesaan akan dibiasakan untuk mengunjungi rumah literasi ini paling tidak 1 hari sekali. Hal itu akan membuat mereka terbiasa dan merasa bahwa rumah literasi ini adalah milik mereka. Setiap sore, sepulang sekolah, akan diadakan pelatihan literasi bagi warga dan anak-anak desa, tentu dengan cara yang tak membosankan. Dengan informasi yang bersumber lewat internet melalui media game edukasi, tentu akan membuat anak-anak betah tinggal dan akan semakin terpacu untuk membuka internet, tentu saja untuk hal yang positif.

gambar diambil dari sini

Bagi para pemuda di desa, dengan kehebatan internet, mereka akan diajarkan bagaimana membangun desa mereka, sehingga mereka mendapatkan pekerjaan di desa, tanpa tergiur untuk merantau ke kota. Mereka dapat mencari potensi dari desa tersebut, dan membangun dengan maksimal, sehingga ladang uang akan tercipta. Begitu pula dengan petani di desa, melalui internet, mereka akan mendapatkan cara bercocok tanam yang baik, hingga pengetahuan mereka akan bertambah.

Akhirnya, resolusi akhir saya adalah ketika masyarakat pedesaan dapat mengakses internet secara mudah, dan mendapatkan hasilnya dengan maksimal dan dapat sejajar dengan masyarakat kota. Sehingga pada akhirnya mereka akan membangun desa mereka dengan baik dan menjadi desa yang maju, tanpa harus bergantung pada pemerintah pusat.


Senin, 02 Januari 2012

Saat Kembali ke Rutinitas

Saat kau sudah mulai lelah, tetapi rasanya kau sungguh enggan menutup kelopak matamu. Kau masih enggan melewati hari terakhir liburanmu, kau bangun kembali, menatap dengan sayu jam dinding yang telah menunjukan pukul 11 malam. Kau duduk termangu, mengacak-acak rambutmu yang kusam, dan sesekali menguap sambil mengedip kedipkan matamu. Entah tak tahu apa yang akan kau lakukan.

Ketika akan membuat kopi, kau sempatkan membaca buku harian yang telah kau tulis. Kau sempatkan membaca, mengingat-ingat saat kau liburan kemarin. Tiba-tiba kau tersenyum simpul, dan tak ingin selesai membaca cerita aneh yang tertulis dengan singkat ini. Kau terus membayangkan saat itu, saat dimana kau melepas segala tingkah bodohmu, dan menganggap dirimu adalah manusia paling lugu sedunia.

Ketika kau ingin segera tidur, handphonemu berbunyi "1message Received", dan segera kau buka, ketika itu kau buka, kau terkejut ternyata 1 paragraf berisi permintaan maaf dari seseorang nun jauh disana. Ahh. malam itu akan berakhir biru. Biru memang identik dengan suasana sendu nan sedih, begitu dengan suasana hatimu, kau menjadi sendu dan tak tampak seperti seorang lelaki yang tampak maskulin di depan semua wanita.

Kau lalu memutar sebuah lagu, "the House is Rockin'" dari sang Stevie Ray. Dan kau mulai berdendang, bernyanyi dengan suara sumbangmu. Mulailah kau "Kuliah Facebook" hingga akhirnya kau benar-benar lupa yang baru saja terjadi.

Pukul 02.00 kau tampaknya sudah mulai lelah, selelah Barry Likumahuwa menuntaskan tugasnya menghibur dirimu dalam lagu "scholastica". Kau tutup komputermu, dan berbaring di tempat tidur sambil mengingat-ingat seharian yang telah terjadi, sambil mempersiapkan mental untuk masuk sekolah. Kau duduk bersila, dan menyapa Tuhan yang sudah  sehari kau tinggalkan. Kau mengucap syukur bahwa kau mampu diberi hidup sehari ini, mengucap banyak sekali permohonan, hingga Tuhan mungkin bingung akan mendengar yang mana dulu. 

Akhirnya, 15 menit kau bersimpuh mengucap syukur, dan menghabiskan segelas kopi yang mulai dingin, sambil menutup mata seolah segalanya telah kau tuntaskan hari ini. Satu lagu dari John Mayer "comfortable" akhirnya menyatukan kelopak mata dan bawah untuk saling bersatu.


Sekian.