Rabu, 28 November 2012

Antara Kadir dan Timnas Indonesia

"heh cak! Piye kabare? lama tak bersua kita. Aku Kadir cak, aku nang malaysia saiki!"

"ngopo kowe nang malaysia dir, dadi pembantu dir? Ra trimo karo Kelantan mergane manohara gagal tok persunting?"

"ndasmu cak..! aku dukung Bepe cak! FORZA INDONESIA!!!"

begitulah percakapan singkat kami sesaat sebelum pertandingan timnas lawan Laos. 

***

Saya mengenal Kadir sekitar 3 tahun lalu. Waktu itu saya kenal di suatu seminar foto di Yogyakarta. Nama aslinya Alfian Reza Subroto, tapi entah kenapa dia lebih bangga menggunakan nama Kadir. Bahkan waktu itu co-card nya tertulis nama "Kadir". Oya, saya sempat bertanya tentang namanya itu, tapi kadir tidak pernah menjawabnya, malah selalu mengalihkan pembicaraan.  

Kadir ini kalau dilihat sekilas, mukanya hampir mirip dengan Bambang Pamungkas, pemain timnas Indonesia, bukan mirip artis Kadir. Dia orang Jakarta, betawi asli, tapi dia sangat fasih berbahasa jawa. Kadir juga merupakan penggemar berat bambang pamungkas, dan timnas Indonesia. Kalau timnas sedang bermain, pasti dia selalu datang ke stadion. Menurutnya, nasionalisme seseorang dapat dilihat dari seberapa banyak dia menonton timnas Indonesia di stadion.

Cukup lama saya tidak bersua dengannya. Kalau dihitung sekitar 5 bulan. Waktu itu kami bertemu ketika dia akan menonton timnas di Bantul. Kami juga jarang komunikasi, selain nomornya yang berganti-ganti mengikuti promosi provider, dia juga anti dengan jejaring sosial. Konsepsinya yang kontroversial adalah : lelaki yang punya facebook adalah lelaki yang tak gentleman. itulah yang membuat saya kesulitan mencari Kadir kalau sedang kangen berat. 

Kadir memang penggemar berat timnas Indonesia. Saya kagum sama kadir, dia tidak pernah mencemooh pemain, ketika semua orang mencibir timnas di depannya, dia selalu punya jurus andalan yang membuat orang itu diam dan tertunduk malu. Jurusnya adalah "kalian ga usah crewet sama timnas, emang kamu bisa apa main bola kaya timnas? yang boleh crewet cuma messi! kalo kamu kaya messi baru boleh crewet!" maklum, selain timnas, dia juga menggilai Messi dan Barcelona.

 Di tahun ini, Kadir masih saja mendukung timnas walaupun sekarang sedang carut marut. Sampai-sampai kemarin saya bertanya seusai pertandingan timnas vs Laos,

"Dir, piye timnasmu kok imbang mung karo laos wae?"  saya sms bermaksut menggoda Kadir.

"iyo e pak.. aku yo ra ngerti ki, mungkin akibat dualisme iki pak!" Kadir menjawab. 

Saya tahu, Kadir sedang kesal, dia kecewa dengan timnas.

"aku kecewa karo timnas pak, mosok main ne ora wangun babar pisan!"

maksut hati saya ingin menggoda kadir, jadi tidak tega karena smsnya barusan. Akhirnya saya hanya bisa melongsongkan kata-kata menghibur ke Kadir
"yo uwis bro, yang tabah ya. semoga perjuangamu tak sia-sia di malaysia"


Pagi tadi Kadir sms lagi, katanya dia masuk tv di Singapura. Dia mengikuti kuis tebak skor antara Indonesia dan Singapura malam ini. Dia dengan yakin dan menjawab 3-0 untuk Indonesia. 
Nyatanya Indonesia menang tipis 1-0, Kadir jelas gagal menang kuis. Tapi dia senang bukan main, karena Indonesia menang. 

"bang, Indonesia menaaangg bang..! aku kalah taruhan tapi tetep senenggg bang!
FORZA INDONESIA!! ALE...ALE..!!"
Kadir sms saya, senangnya bukan main pasti. Saya sudah membayangkan dia mencium lambang garuda di baju seperti yang selalu dilakukannya kalau indonesia berhasil mencetak gol.

"wolaaahh... sangar dir! berikutnya sopo dir sik kudu dikalahke?
Malaysia kapan dir?"
saya juga ikut senang, kata kadir, ini kali pertama indonesia bisa mengalahkan Singapura dalam 4 pertemuan terakhir.

"sesuk sabtu, saya yakin 2-0 untuk Indonesia pak! Kadir masih akan mendukung! doakan pak!"
Kadir menjawab cepat.


"lha kowe kapan balik dir, simbokmu nangis ki dir.. hehe!" 

"Oralah, wong saya pamit kok sama simbok, mohon restu barang je...pulange yo sak kalahe Indonesialah..! >.<"

jawaban Kadir ini mengakhiri pembicaraan kami.  Saya yakin Mereka yang mendukung Timnas sedang bersorak sorai, jingkrak-jingkrak di sana. Semua pasti merayakan, walaupun ini baru awal tapi kita berhak merayakannya. Begitu kata Kadir, Seorang punggawa timnas divisi supporter yang setia mendukung tim kesayangannya, walaupun kali ini keadaannya memprihatinkan.

"Haahh.... Dir.. Kadir... Aku hanya bisa berdoa dari sini Dir, semoga impianmu menjadi kenyataan, timnas berhasil bawa pulang trofi. Good luck, Dir..!"

FORZA INDONESIA..!!





***



Tidak ada komentar:

Posting Komentar